Sabtu, 31 Januari 2015

Sasaeng dalam Budaya K-pop: Industri Sasaeng (3)

Sasaeng yang mengikuti mobil idola dengan Sae-Tax.

Sasaeng yang mengikuti mobil idola dengan Sae-Tax.

REPUBLIKA.CO.ID, Di Korea Selatan, keberadaan sasaeng bahkan berkembang menghidupkan sejumlah industri. Ada satu bagian tak terpisahkan ketika sasaeng melakukan aksinya mengikuti sang idola. Hal itu adalah 'Sae-Tax' atau singkatan dari 'Sasaeng Taxi.' Taksi khusus sasaeng ini biasanya disewa untuk mengikuti mobil pribadi atau van idol. Ini karena sebagian besar sasaeng yang umumnya kaum hawa ini tak bisa mengemudi. 

Sae-Tax benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Menurut surat kabar Korea Selatan, JoongAng Daily, Sae-Tax bahkan sudah berkembang menjadi bagian dari industri transportasi di Negeri Gingseng. Jadi, memang ada sejenis layanan taksi khusus untuk melayani obsesi sasaeng ini. Supir Sae-Tax bahkan bisa mengemudikan kendaraan dengan kecepatan 200 km per jam, mengimbangi mobil-mobil mewah milik para idola. Mereka juga hapal berbagai jalan pintas untuk bisa mengimbangi pergerakan mobil sang idola.

Seorang supir Sae-Tax, Kim (38 tahun), mengatakan dirinya dibayar minimal 30 dolar AS per jam atau hampir Rp 300 ribu per jam oleh kelompok sasaeng. "Sulit untuk berhenti dari pekerjaan ini, sebab aku bisa menghasilkan banyak uang. Aku melayani sasaeng dua hari dalam sepekan," ujarnya, dikutip dari Singapore Showbiz, Ahad (31/3).

Supir Sae-Tax lainnya bahkan ada yang dibayar 500 dolar AS atau hampir lima juta rupiah selama sembilan jam untuk menjalankan tugasnya. Kumpulan Sae-Tax dapat dengan mudah anda temui berjejer di sekitar asrama grup idola, atau di sekitar area Cheongdamdong, Seoul. Mengapa? Sebab Cheongdamdong menjadi salah satu pusat mode, khususnya salon kecantikan, yang jelas sering dikunjungi oleh personel grup idola di Korea Selatan.

Sasaeng itu prinsip kerjanya adalah menguntit. Keberadaan mereka juga menghidupkan lapangan kerja lain. Situs OhMyNews Korea menyebutkan seorang sasaeng bersedia membayar hingga 100 ribu dolar AS atau hampir satu juta rupiah bagi siapapun yang bisa mencuri pakaian idolanya. Ada juga yang bersedia membayar mahal hanya untuk mencari tahu warna baju tidur yang dikenakan sang idola dimalam hari. 

Ini mendorong munculnya perusahaan-perusahaan ilegal di Korea Selatan yang menyediakan jasa 'stalker' khusus untuk sasaeng. Perusahaan ini mengkhususkan diri membantu sasaeng mendapatkan informasi apapun yang mereka inginkan tentang idolanya.

Mark Yeo (27 tahun), salah satu personal asisten yang bekerja disalah satu K-pop manajemen mengaku seorang sasaeng wanita bersedia membayarnya empat ribu dolar AS atau sekitar Rp 40 juta jika dia berhasil mengambilkan foto idolanya saat mengenakan celana pendek. "Ketika aku katakan pekerjaan itu berisiko bisa membuatku dipecat, dia malah menawarkanku tujuh ribu dolar AS," ujarnya.

Seorang sasaeng asal Singapura, Emily Liew, mengaku dia sudah menghabiskan setidaknya 10 ribu dolar AS atau hampir Rp 100 juta dari tabungannya selama setahun hanya untuk mengikuti grup idolanya, JYJ. Mahasiswi Politeknik Singapura ini sengaja terbang ke Seoul tiga kali dalam setahun untuk menguntit JYJ. "Aku ingin dekat dengan mereka sepanjang waktu. Aku merasa mereka adalah satu kebutuhan. Sama seperti makan, tidur, dan belajar," ujarnya.

Emily mencontohkan, hanya untuk menonton siaran SBS Inkigayo, siaran musik mingguan di Korea Selatan yang menampilkan sejumlah grup idola secara live, dia harus terbang ke Seoul sehari sebelumnya. Kemudian, dia harus bangun jam dua pagi dan mengantre di depan Gedung SBS di Gangseogu, Seoul. Di sana, Emily mengantre bersama ratusan penggemar lainnya selama tujuh jam hanya untu menyaksikan grup idolanya datang dan memasuki Gedung SBS.

Bagi Emily, jika seorang pria bisa menghabiskan ribuan dolar AS untuk mengejar gadis cantik dengan membelikannya tas mahal dan bunga, apa salahnya dengan yang dia lakukan? "Aku menghabiskan uangku dengan cara yang aku suka. Untuk Sae-Tax di Seoul, aku menghabiskan 500 dolar AS selama sembilan jam," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar